Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa,
30 Maret 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 30 Maret 2021


Matius 27:11-26

Yesus Dihadapan Pilatus


Firman Tuhan adalah

kebenaran yang akan

menuntun hidup kita

sesuai jalan kebenaran Tuhan.


Pernahkah kau mendengar

kata Pengadilan Jalanan?

Sebenarnya itu bukan

sebuah pengadilan.

Ada orang tertentu yang

memakai kekuatan massa

untuk memaksakan kehendaknya

kepada institusi tertentu.


Ada kalanya pengadilan jalanan

memberikan pengaruh pada

pengadilan formal.

Pengadilan formal bisa saja

mengadili secara tidak objektif

karena banyak faktor yang

menjadi pertimbangan mereka.


Pengadilan jalanan sebenarnya

bukan untuk mencari kebenaran.

Seringkali mereka malah

membenarkan diri dan

memaksakan kehendak pribadi.


Matius 27: 11-26

11) Lalu Yesus dihadapkan

kepada wali negeri.

Dan wali negeri bertanya

kepada-Nya:

"Engkaukah raja orang Yahudi?"

Jawab Yesus:

"Engkau sendiri mengatakannya."


12) Tetapi atas tuduhan

yang diajukan imam-imam kepala

dan tua-tua terhadap Dia,

Ia tidak memberi jawab apapun.


13) Maka kata Pilatus kepadaNya:

"Tidakkah Engkau dengar

betapa banyaknya tuduhan

saksi-saksi ini terhadap Engkau?"


14) Tetapi Ia tidak menjawab

suatu katapun,

sehingga wali negeri itu

sangat heran.


15) Telah menjadi kebiasaan

bagi wali negeri untuk

membebaskan satu orang

hukuman pada tiap-tiap

hari raya itu atas

pilihan orang banyak.


16) Dan pada waktu itu

ada dalam penjara seorang

yang terkenal kejahatannya

yang bernama Yesus Barabas.


17) Karena mereka sudah

berkumpul di sana,

Pilatus berkata kepada mereka:

"Siapa yang kamu kehendaki

kubebaskan bagimu,

Yesus Barabas atau Yesus,

yang disebut Kristus?"


18) Ia memang mengetahui,

bahwa mereka telah

menyerahkan Yesus

karena dengki.


19) Ketika Pilatus sedang duduk

di kursi pengadilan,

isterinya mengirim pesan

kepadanya:

"Jangan engkau mencampuri

perkara orang benar itu,

sebab karena Dia

aku sangat menderita dalam

mimpi tadi malam."


20) Tetapi oleh hasutan

imam-imam kepala dan tua-tua,

orang banyak bertekad

untuk meminta supaya

Barabas dibebaskan dan

Yesus dihukum mati.


21) Wali negeri menjawab

dan berkata kepada mereka:

"Siapa di antara

kedua orang itu

yang kamu kehendaki

kubebaskan bagimu?"

Kata mereka: "Barabas."


22) Kata Pilatus kepada mereka:

"Jika begitu, apakah yang harus

kuperbuat dengan Yesus,

yang disebut Kristus?"

Mereka semua berseru:

"Ia harus disalibkan!"


23) Katanya:

"Tetapi kejahatan apakah

yang telah dilakukan-Nya?"

Namun mereka makin

keras berteriak:

"Ia harus disalibkan!"


24) Ketika Pilatus melihat bahwa

segala usaha akan sia-sia,

malah sudah mulai

timbul kekacauan,

ia mengambil air dan

membasuh tangannya

di hadapan orang banyak

dan berkata:

"Aku tidak bersalah terhadap

darah orang ini;

itu urusan kamu sendiri!"


25) Dan seluruh rakyat itu

menjawab:

"Biarlah darah-Nya

ditanggungkan atas kami

dan atas anak-anak kami!"


26) Lalu ia membebaskan

Barabas bagi mereka,

tetapi Yesus disesahnya lalu

diserahkannya untuk disalibkan.


Firman Tuhan pada hari ini

membahas mengenai

pengadilan Yesus oleh seorang

wali negeri bernama Pilatus.


Sebenarnya pengadilan ini

tidak dapat dikatakan untuk

mencari sebuah kebenaran.

Pengadilan ini lebih kepada

pemaksaan dari kehendak

mayoritas orang-orang yang

berteriak menghadap Pilatus.


Pilatus akhirnya mengambil air

dan mencuci tangannya.

Lalu berkata,

Aku tidak bersalah terhadap

darah orang ini;

itu urusan kamu sendiri!"


Dengan Pilatus

mendengarkan suara

orang banyak,

sebenarnya dia sedang

memikirkan kepentingan sendiri.

Dia mengamankan posisinya

sebagai kepercayaan kaisar.

Dia juga menjaga popularitasnya

di antara orang-orang Yahudi,

sehingga orang Yahudi tetap

menghargai Pilatus sebagai

seorang wali negeri.


Yesus Kristus adalah

seseorang yang adil.

Ia datang ke dunia karena

dunia ini tidak adil.

Tapi dunia yang

tidak adil ini malah

menghakimi Dia yang adil.


Pesan Firman Tuhan

Pada Hari Ini


1. Kita memerlukan hikmat

di dalam memberikan jawaban


Itulah yang diteladani oleh

Yesus bagi kita semua.

Ada pertanyaan yang

dijawab Yesus dan

ada pertanyaan yang

Yesus tidak jawab.


Ketika Pilatus bertanya,

"Engkaukah Raja orang Yahudi?"

Yesus menjawabnya,

"Engkau sendiri mengatakannya."

Dari jawaban Yesus,

Ia mengkonfirmasi dan

membenarkan perkataan Pilatus.


Namun ketika Pilatus menanyakan,

"Tidakkah Engkau dengar

betapa banyaknya tuduhan

saksi-saksi ini terhadap Engkau?"

Tuhan Yesus tidak menjawabnya.


Matius 27:12

12) Tetapi atas tuduhan

yang diajukan imam-imam kepala

dan tua-tua terhadap Dia,

Ia tidak memberi jawab apapun.


Mengapa Yesus tidak menjawabnya?

Karena mereka semua menuduh

atas dasar kebencian, kedengkian,

dan dusta.

Apapun jawaban Yesus

tidak akan mereka terima

karena mereka sebenarnya

tidak mau menerima kebenaran.


Jawaban yang kita berikan

haruslah jawaban yang

berdasarkan kebenaran.

Namun tidak semua pertanyaan

membutuhkan jawaban.


Jawaban yang tepat waktu,

jawaban yang bijaksana,

menjadi kesukaan bagi orang

yang senang akan kebenaran.


Tetapi ketika kita menjawab

pertanyaan orang-orang yang

tidak mencari kebenaran,

itu akan menjadi perdebatan

yang tidak diperlukan.


Dengan hikmat Tuhan,

marilah kita memberikan

jawaban-jawaban yang

dapat menolong orang lain

untuk mengenal kebenaran

dalam keluarga, bisnis,

pergaulan sehari hari, dan

dalam pelayanan kita.

Sehingga kita boleh

menolong orang lain untuk

melihat pimpinan Tuhan

dalam hidup mereka.


2. Kebenaran Tuhan tidak

tergantung mayoritas


Dari masa ke masa,

manusia selalu ingin

melawan Tuhan dalam

kebenaranNya dengan cara

kekuatan mayoritas.


Hal ini dapat kita lihat

dalam Kitab Suci yang

diawali dengan peristiwa

menara Babel dimana

manusia bersatu dan

membangun menara yang

sampai ke langit.

Intinya adalah mereka

sebenarnya mencari nama.

Mereka ingin berdaulat

sebagai manusia,

maka mereka bersatu

untuk menjadi mayoritas.


Dari jaman ke jaman,

hal ini selalu terjadi.

Orang-orang yang tidak mau

mengakui kebenaran Tuhan

memakai kekuatan mayoritas

dan kekuatan massa untuk

menindas kebenaran.


Hal ini juga terjadi ketika

Yesus diadili oleh Pilatus.


Pilatus sudah menanyakan,

"Tetapi kejahatan apakah

yang telah dilakukan-Nya?"

Pilatus tidak menemukan

kesalahan pada Yesus.


Mazmur 27:20

20) Tetapi oleh hasutan

imam-imam kepala

dan tua-tua,

orang banyak bertekad

untuk meminta supaya

Barabas dibebaskan dan

Yesus dihukum mati.


Orang benar di hukum mati

Tapi penjahat terkenal,

Yesus Barabas dibebaskan.


Tapi apa yang mereka

lakukan sudah di tebus

oleh Yesus di atas kayu salib.

Dia yang benar menggantikan

orang yang tidak benar.


Kematian Yesus Kristus

bukanlah karena dosa-dosaNya,

bukan juga karena kesalahanNya.

Dia sengaja datang supaya

Dia yang tidak bersalah dapat

menanggung seluruh dosa kita.

Sehingga kita orang berdosa

dapat dibenarkan

dihadapan Tuhan.


Kebenaran Tuhan tidak

tergantung pada mayoritas

karena mayoritas tidak selalu

memiliki hati yang tulus untuk

mengikuti kebenaran.

Kebenaran Tuhan tidak pernah

bisa dihalangi oleh mayoritas.


Yesus Kristus yang benar

menggantikan kita,

orang yang tidak benar.

Supaya kita yang tidak benar

tetapi percaya kepadaNya

dapat dibenarkan

di dalam Yesus Kristus.


3. Keberadaan kita adalah

sebuah tanggung jawab yang

Tuhan berikan pada kita


Sadarkah kau bahwa

posisi dan kedudukan yang

kau miliki,

keberadaanmu di manapun

kau ditempatkan Tuhan

merupakan kepercayaan yang

Tuhan berikan padamu?


Apapun keputusanmu dicatat

dalam sejarah di dunia ini.

Termasuk keputusan kecil

di dalam keluargamu.


Pilatus seharusnya sadar.

Dia dipercayakan Tuhan untuk

menjadi wali negeri di Israel.

Namun dia tidak berfungsi

sebagai wali negeri yang baik.


Ada banyak kisah dalam Kitab suci

dimana Tuhan memakai orang-

orang pada posisinya untuk

menjadi berkat.


Dalam kisah Esther,

Tuhan menempatkan Mordekhai.

Mordekhai berfungsi sesuai

pada tempatnya sehingga

Esther dapat berfungsi

sebagaimana harusnya

pada jaman itu.


Apakah kau sudah berfungsi

di keberadaanmu pada hari ini?


Berfungsi artinya dipakai

oleh Tuhan untuk

menyatakan Kemuliaan,

menyatakan Kasih,

menyatakan Kebenaran

dan kedaulatan Tuhan

melalui hidupmu.


Jangan Lupa!

Apapun posisimu,

ada kepercayaan yang

Tuhan berikan padamu

agar kau dapat berfungsi

di jaman ini.


Jangan seperti Pilatus.

Ia melepaskan

tanggung jawabnya,

mengambil air,

mencuci tangannya

dan berkata,

"Aku tidak bersalah terhadap

darah orang ini;

itu urusan kamu sendiri!"


Mari kita menjadi saksi Kristus

di tengah dunia ini,

diposisimu dan di dalam

keberadaanmu.


Doakan dan Renungkan


•Bagaimana cara untuk

membedakan pertanyaan

yang perlu dijawab dan

pertanyaan yang

tidak perlu dijawab?


•Apakah kau sudah berfungsi

sesuai dengan keberadaanmu

pada hari ini?


•Doa untuk hikmah dan

pimpinan Tuhan agar kita

dapat berfungsi dengan baik

sesuai RencanaNya.


Mari kita terus belajar

dan bertumbuh dalam Kristus